Warga dan BPBD Bersihkan Drainase

Warga dan BPBD Bersihkan Drainase

\"Ari, CURUP, BE - Pasca banjir yang mengakibatkan terkelupasnya aspal jalan lintas Curup-Lubuk Linggau, Minggu (15/2) sore di Kelurahan Kesambe Kecamatan Curup Timur. Warga bersama BPBP Rejang Lebong gotong royong mengangkat sampah dari dalam drainese. Gotong royong yang dilakukan warga tersebut, dikarenakan banjir yang terjadi lantara saluran drainase yang tertutup sampah sehingga air meluap hingga ke jalan dan membuat jalan menjadi rusak. Berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress di lokasi, pasca dilakukan gotong royong tampak tumpukan sampah yang berhasil diangkut dari dalam drainase. Sampah-sampah yang menyumbat aliran drainase tersebut didominasi oleh sampah plastik dan limbah rumah tangga. Sampah-sampah tersebut ditumpuk didekat saluran drainase yang dibongkar warga saat banjir berlangsung pada Minggu sore lalu. Dengan melihat kondisi tersebut diduga kuat karena kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga membuang sampah di saluran drainase. Sehingga membuat saluran drainase menjadi tersendat dan airnya meluber hingga kepermukaan. Sementara itu, untuk jalan yang rusak sendiri, hingga kemarin belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu. Perbaikan memang menjadi tanggung jawab Provinsi Bengkulu mengingat jalan tersebut merupakan jalan miliki Provinsi Bengkulu. Sementara itu, Kepala BPBD Rejang Lebong, Masdar Helmi melalui Kasi Logistik, Andi, mengaku, pasca peristiwa hujan kemarin warga bersama pihaknya terpaksa membongkar drainase dengan menggunakan mesin pemotong baja agar sampah berada di dalam drainase bisa diambil. \"Memang di dalam banyak sampah, jadi terpaksa drainase kami buka agar sampah bisa dikeluarkan dan air bisa mengalir dengan baik hingga air tidak meluap ke jalan,\" ungkap Masdar Helmi saat dikonfirmasi via telpon. Sementara itu, soal bencana longsor di kawasan Kelurahan Air Bang Curup Tengah, yang nyaris menelan korban jiwa, pihak BPBD meminta warga sekitar dan pengendara untuk ekstra hati-hati. Sebab, lokasi longsor yang berada di pinggir jalan umum juga membahayakan terjadinya longsor susulan lantaran hujan masih terus mengguyur Kota Curup. \"Kita juga berencana akan memberikan bantuan masa panik pada korban jika memungkinkan,\" jelas Masdar Helmi. Selain itu, ia juga menjelaskan kedepannya pihaknya akan mengupayakan dibangun pelapis tebing. Dengan adanya pelapis tebing ini diharapkan bisa mencegah terjadinya longsor susulan di kemudian hari. Sementara itu terkait dengan bantuan untuk para korban tertutama untuk sawahnya yang tertimbun material longsor, Masdar Helmi akan mengupayakan adanya bantuan dari pemerintah. \"Kita akan upayakan ada bantuan terutama bantuan saat masa panik,\" ungkap Masdar Helmi. Sementara itu, berdasarkan pantaun Bengkulu Ekspress di lokasi longsor, belum ada perubahan dari hari pertama longsor. Hanya ada papan peringatan bahwa telah terjadi longsor, selain itu nampak juga sejumlah masyarakat mengunjungi lokasi longsor untuk melihat dengan jelas bencana yang hampir menewaskan satu orang petani pada Sabtu (14/2) sore. Terkait dengan lonsor ini, seperti yang kita ketahu sebelumnya, longsor besar terjadi pada Sabtu (14/2) sore. Longsor tersebut terjadi di jalan menuju perumahan BTN Air Bang. Selain merendam sekitar 0,5 hektar sawah yang baru ditanam. Longsor yang terjadi nyaris merenggut nyawa pemilik sawah Rudianto (53) warga RT 9/4 Kelurahan Air Bang. Menurut Rudi, kala itu ia sedang menunggu hujan reda di gubuk yang berada di bawah tebing yang longsor. Meskipun ia sempat tertimbun hingga dada namun ia berhasil diselamatkan oleh petani lainnya. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: